Rabu, 04 Maret 2015

My life My Disability: HIDUP KU DENGAN SATU TANGAN DAN SATU KAKI

My life My Disability: HIDUP KU DENGAN SATU TANGAN DAN SATU KAKI: assalamualaaikum.... Perkenalkan saya aidil awal munthe akan bercerita tentang kehidupan saya dari kecil hingga sekarang, Saya berasa...

HIDUP KU DENGAN SATU TANGAN DAN SATU KAKI

assalamualaaikum....
Perkenalkan saya aidil awal munthe akan bercerita tentang kehidupan saya dari kecil hingga sekarang,
Saya berasal dari keluarga yang sederhana, saya lahir pada 20-mei- 1994, di sebuah perkebunan kelapa sawit di sumatera utara dengan keadaan sehat walafiat/ tidak memiliki cacat tubuh, orang tua saya bekerja di dalamnya sebagai manager, di saat sayaa berusia 5 setengah tahun
saya mulai masuk sekolah dasar, dan saya sekolah tidak bersama orangtua saya, melainkan bersama kakak dari orangtua saya yaitu di rantau parapat sumatera utara,
saya tinggal dan bersama bibi saya selama tiga tahun, dan saya melanjutkan sekolah bersama orangtua saya sampai saya selesai menjalani pendidikan sekolah dasar, setelah saya lulus sekolah dasar saya melanjutkan sekolah menengah pertama bersama nenek saya di kota medan sumatera utara, disana saya bersekolah, sambil mencari uang tambahan dan mengetahui betapa sulitnya mencari uang sendiri, dan itu atas kemauan saya sendiri, dengan cara sepulang sekolah saya pergi ke perkebunan seseorang untuk menjadi buruh harian,pernah memikul kayu, dan pernah bekerja di sebuah kilang padi, atau tempat mengoka padi menjadi beras, bercocok tanam,
semua itu saya sudah pernah merasakannya sampai saya selesai sekolah menengah pertama, selanjutnya saya masih tetap bersama nenek saya untuk melanjutkan sekolah menengah tingkat atas (SMA) baru 1 tahun saya masuk SMA saya pindah sekolah bersama orang tua saya yang sudah tidak bekerja di perusahaan kelapa sawit lagi, saya sekolah SMA bersama orangtua saya di rantau parapat, 

saya adalah seseorang yang memiliki cita cita menjadi seorang tentara, tetapi sayangnya semua harapan saya sirna, baru saja 2 minggu saya tinggal bersama orang tua saya, kakek saya meninggal, kakek yang sangat menyayangi saya, 1 minggu kemudian saya mengalami kecelakaan kerja, saya terkena sengatan listrik di saat usia saya 16 tahun, terkena sengatan listrik membuat saya harus kehilangan tangan dan kaki sebelah kiri sayasaya berada di rumah sakit lebih kurang 3 berada di rumah sakit yang menghabiskan biya lebih kurang 300 juta, saya merasa terpulul dengan keadaan saya, hampir 2 tahun saya tidak mau untuk pergi keluar rumah, setelah itu saya berfikir sampai kapan saya harus seperti ini, dan saya tekadkan niat hati saya untuk kembali bergabung di luar bersama orang orang lain, setelah beberapa waktu saya di ajak seseorang untuk mengikuti pelatihan keterampilan untuk penyandang disabilitas, yaitu panti sosial bina daksa bahagia sumatera utara, saya mengikuti pelatihan selama kurang lebih 1 tahun, di PSBD saya mengambil keterampilan elektronika, yang mencakup perakitan amplifier, service TV, perakitan komputer, dan barang elektronika lainnya, saya merasa senang karena di sana saya bisa mendapat pengalaman yang sangat banyak, selain itu saya juga memiliki teman yang sama seperti saya memiliki cacat tubuh, dari situlah usaha dan semangat saya mulai tinggi, saya metasa bah saya bukanlah satu satunya orang yang cacat tubuh, bahkan masih banyak yang lebih parah dari saya, di saat di PSBD saya di tawarkan untuk ikut tes/ujian seleksi untuk melanjutkan pelatihan ke bogor, Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Bina Daksa (BBRVBD)cibinong bogor, di situ saya juga mengambil keterampilan elektronika, sama saya juga mengikuti pelatihan kurang lebih 1 tahun, sampai saat ini saya bertahan di depok, saya memberanikan diri untuk membuka usaha sendiri, saya bersyukur saya bisa berada di sini, dengan hidup yang sederhana, sekian cerita singkat saya, saya mengucapkan terima kasih karena telah mau membaca dan tau kehidupan saya..